Sunday, December 2, 2018


           PERANCANGAN DESAIN PRODUK RAK SEPATU  DENGAN                                                            METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

                                     Halen Rasdina
                                     (33416161)

                        Jurusan Teknik Industri
                      Fakultas Teknologi Industri
                         Universitas Gunadarma
                                Depok 2018
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424

ABSTRAKSI
Berkembangnya dengan seiringnya teknologi yang canggih menimbulkan persaingan bisnis yang sangat efektif, menuntut perusahaan agar mampu menerapkan rencana strategis untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk dengan peningkatan kualitas, performansi, dan pengurangan biaya serta waktu produksi. PT Solid Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan manufaktur produk rak sepatu yang terus berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang berkualitas dan unggul dikalangan persaing. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya perancangan yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga perancangan diulang agar produk nyaman dan sesuai sehingga menyebabkan waktu produksi yang lebih panjang dan biaya produksi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi produk rak sepatu dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang dihubungkan dengan karakteristik teknis produk rak sepatu. Karakteristik teknis produk dengan nilai tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi PT Solid Jaya Abadi, sedangkan atribut kebutuhan konsumen dengan nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil pendekatan dengan metode QFD menunjukan bahwa customer importance memiliki nilai dengan masing-masing nilai bobot 4 yang artinya kriteria produk tersebut penting, sedangkan dari 5 atribut kebutuhan konsumen yang memperoleh nilai relative weight tertinggi adalah variabel pada panjang, lebar, tinggi untuk melihat kapasitas yang sesuai dengan nilai relative weight 108.

1.         PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi yang canggih menuntut perusahaan agar dapat menerapkan rencana yang sesuai dan strategis untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk dengan peningkatan kualitas, perfomansi, dan pengurangan biaya serta waktu produksi. Pelanggan tidak hanya menuntut tingkat kualitas yang lebih tinggi dalam produk baru, tetapi juga menuntut inovasi yang terbaru. Perusahaan harus mampu melakukan kegiatan inovasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konseumen agar dapat dikatakan perusahaan yang berkompetitif. Perusahaan dapat melakukan inovasi dengan menerapkan tools dan metode yang berkaitan dengan upaya inovasi metode tersebut diharapkan untuk mengkomersialkan dam mencipatkan produk inovasi yaitu dengan cara menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment)
            QFD adalah suatu metode untuk perencaan dan pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinan tim pengembangan untuk menentukan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan jelas, dan kemudian mengevaluasi produk atau melayani dengan kemampuan yang secara sistematik dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan tersebut (Cohen,1995).
            QFD terbagi menjadi empat fase yang digunakann untuk menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis perancangan produk, dan kemudian menerjemahkannya ke dalam karakteristik part, operasi manufaktur dan karakteristik produksi. Alat perencaan utama dalam QFD yang digunakan yaitu House of Quality. House of Quality menerjemahkan suara pelanggan ke dalam persyaratan desain yang memenuhi target nilai tertentu dan meyesuaikan dengan organisasi atau perusahaan yang akan merancang persyaratan desain tersebut (Sri wahyuni, 2006).
Studi kasus pada penelitian ini dilaksanakan pada pabrik pembuatan produk rak sepatu di PT.Solid Jaya Abadi di Jawa Tengah. Penelitian dibuat karena perusahaan ingin meningkatkan kualitas produk rak sepatu dengan perancangan desain produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya perancangan ulang desain komponen produk rak sepatu sehingga menyebabkan waktu produksi yang lebih panjang dan biaya produksi yang tinggi dengan hasil produksi bulanan hanya sekitar 35% dari kapasitas produksi per unit. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi produk spring bed dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Keinginan responden akan produk dihubungkan dengan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis produk dengan nilai tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi PT. Solid Jaya Abadi, sedangkan atribut kebutuhan konsumen dengan nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini penting dilakukan untuk menemukan masalah yang terjadi dan hal-hal yang dapat diperbaiki dalam perancangan desain produk rak sepatu di PT. Solid Jaya Abadi.
2. Metode Penelitian
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
 Lokasi penelitian di PT. Solid Jaya Abadi yang bergerak di bidang manufaktur memproduksi produk rak sepatu berada di Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2018 sampai dengan Oktober 2018.
 2.2. Objek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Penelitian ini juga merupakan action reasearch untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula. Objek pada penelitian ini adalah karakteristik (atribut-atribut) produk rak sepatu yang dibutuhkan konsumen itu sendiri.
2.3. Variabel Penelitian
 Variabel penelitian ditentukan bedasarkan literatur menurut buku Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich 2010) Pengantar Perkayuan (Soerjanto Basar,1974), buku Strategies for Product Design (John Wiley & Sons, 2008), dan buku Beds And Bedroom Furniture (Taunton Press,1997) serta dari brochure produk rak sepatu yang menunjukkan tipetipe konsumen dan kebutuhan konsumen, yaitu:
1. Pertimbangan utama bahan baku kayu apa untuk rak sepatu
2. Terdapat fitur tambahan apa pada rak sepatu
3. Berebntuk seperti apa produk rak sepatu
4. Sifat material tahan lama apa yang digunakan
5. Berukuran atau berkaoasitas berapa
2.4. Metode Sampling
Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti (Sukaria Sinulingga,2012). Ada tiga jenis konsumen yaitu konsumen unit, konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal adalah orang yang menerima output dari satu atau lebih proses internal (Johnson A,1995). Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan bagian produksi produk rak sepatu dari PT. Solid Jaya Abadi yang merupakan konsumen internal dengan total berjumlah 30 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Penelitian ini, menggunakan teknik total sampling atau complete numeration. Total sampling adalah sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang representatif (Jan Joker dan Bartjan Pennink, 2010). Jumlah responden yaitu sebanyak 30 orang masih dalam jangkauan peneliti dan telah homogen dikarenakan telah sesuai dengan tujuan penelitian.

2.5. Instrumen dan Jumlah Sampel
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan didasarkan pada bentuknya ialah kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden terhadap produk rak sepatu sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang.
2.6.Prosedur Pelaksanaan Penelitian
 Tahapan-tahapan dalam menyusun matriks House of Quality (Cohen, 1995) yaitu:
1. Studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan    informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya. Tujuannya agar mempermudah didalam menyusun pertanyaan didalam kuesioner terbuka (Rosnani Ginting, 2010).
2. Membangun matriks house of quality (HOQ) untuk menerjemahkan kebutuhan responden ke dalam karakteristik teknis produk rak sepatu.
3. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan
3.     HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pengolahan Hasil Kuesioner
       Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 30 responden yaitu karyawan bagian produksi, diketahui bahwa terdapat 5 variabel produk rak sepatu yang menjadi keinginan responden.

3.2. Validitas dan Reliabilitas Data
Kuesioner yang telah disebar dan dikumpulkan kembali, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengolahan data lebih lanjut. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dan reliabel.
3.3. Penentuan Customer Requirement
Identifikasi kebutuhan konsumen bertujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen terhadap produk rak sepatu. Identifikasi kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner menghasilkan 5 daftar kebutuhan konsumen terhadap produk rak sepatu. Hasil identifikasi kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 1.
No.
Pertanyaan
Jumlah responden
1
Material rak sepatu kayu multipleks
19
2
Fitur tambahan rak sepatu berupa sekat
17
3
Bentuk rak sepatu berbentuk kotak
23
4
Sifat bahan rak sepatu kuat
26
5
Ukuran rak sepatu yang sedang
16

Tabel 1 menunjukkan hasil penyebaran
kuesioner pada karyawan bagian produksi PT. Solid Jaya Abadi Atribut yang dinilai berpengaruh signifikan terhadap proses pembuatan produk rak sepatu, Kebutuhan responden yang diperoleh dari kuesioner tersebut akan disesuaikan dengan karakteristik teknis produk.
3.4. Penentuan Tingkat Kepentingan
Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada (RonaldG.Day.1993). Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel kebutuhan konsumen diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup. Nilai modus yang menjadi tingkat kepentingan diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Berdasarkan hasil rekapitulasi diketahui bahwa dari 5 variabel produk terdapat tiga variabel yang dinilai “Sangat Setuju”, dua variabel yang dinilai “Setuju” dan hanya satu variabel yang dinilai “Netral” oleh responden.
3.5.  Matriks House Of Quality
Matriks House Of Quality merupakan upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap kebutuhan pelanggan dan Karakteristik teknis dari sebuah produk (barang atau jasa) yang dihasilkan dengan mengunakan software QFDDesigner 5.0. Berikut adalah gambar matriks house of quality.



1 (1).jpg



3.6. Analisis House Of Quality
Analisis merupakan kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Berikut bagian-bagian analisis di house of quality yang meliputi kebutuhan pelanggan, karakteristik teknis, customer importance, direction of improvement, customer assessment, roof samping, roof atas, correlation between, how much, organization difficulty, technical assessment, weighted importance.
Customers needs atau voice of customer merupakan kebutuhan dan keinginan pelanggan dari suatu produk ataupun jasa. Customers importance adalah nilai tingkat kepentingan dari customers needs. PT Solid Jaya Abadi akan memproduksi rak sepatu, dimana untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, PT Solid Jaya Abadi menyebarkan kuesioner kepada konsumen. Kebutuhan pelanggan pada produk rak sepatu PT Solid Jaya Abadi terdiri dari tiga segi dimensi kualitas yaitu performance, durability dan feature. Kebutuhan dari segi performance yaitu produk bermaterial kuat, produk berbentuk persegi dan produk berkapasitas sedang. Kebutuhan dari segi feature yaitu produk memiliki fitur.

Technical Characteristic adalah karakteristik teknik dari produk yang disediakan oleh perusahaan, dalam hal ini adalah PT Solid Jaya Abadi yang akan memproduksi rak sepatu. Karakteristik teknik dari produk rak sepatu PT Solid Jaya Abadi terdiri dari segi jenis material, dimensi dan inovasi. Karakteristik teknik dari segi material yaitu kayu multipleks. Karakteristik teknik dari segi dimensi adalah panjang, lebar dan tinggi. Karakteristik teknik dari segi inovasi adalah memiliki sekat.
Correlation matrix between whats and hows berisi mengenai keputusan tim kerja terhadap tingkat kekuatan hubungan masing-masing elemen  antara tanggapan teknik perusahaan dengan kebutuhan konsumen. Tingkat hubungan antara keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan  perusahaan untuk  memenuhinya dengan menggunakan simbol yang menunjukan korelasi sangat kuat, sedang ataupun lemah. Simbol lingkaran dengan simbol bulat penuh didalamnya(ʘ) bernilai 9 yang menunjukan bahwa korelasi sangat kuat , simbol lingkaran (Ο) bernilai 3 yang artinya korelasi sedang dan simbol segitiga (˄) bernilai 1 yang artinya korelasi lemah. Hubungan pada karakteristik teknis material kayu multipleks dengan produk bermaterial kuat mempunyai korelasi kuat yaitu bernilai 9, hal ini mengartikan bahwa hubungan tersebut sangat kuat karena kayu mutipleks merupakan material yang kuat. Hubungan pada karakteristik teknis dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi dengan produk berbentuk kotak bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena dimensi panjang, lebar dan tinggi sangat menentukan bentuk dari produk rak sepatu. Hubungan pada karakteristik teknis dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi dengan produk berukuran sedang bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena dimensi panjang, lebar dan tinggi akan menentukan hasil akhir ukuran produk rak sepatu. Hubungan karakteristik teknis inovasi yaitu memiliki sekat dengan produk memiliki fitur sekat bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena produk inovasi memiliki sekat seuai dengan kebutuhan konsumen. Hubungan karakteristik teknis jenis material yaitu kayu multipleks dengan produk memiliki fitur sekat bernilai 3, yang artinya memiliki korelasi yang sedang karena dengan menggunakan material kayu multipleks memungkinkan produk memiliki fitur sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi yaitu  panjang, lebar dan tinggi dengan produk memiliki fitur laci bernilai 3, yang artinya memiliki korelasi yang sedang karena dengan dimensi ukuran yang sesuai akan memungkinkan produk mempunyai fitur sekat. Hubungan karakteristik teknis jenis material yaitu kayu multipleks dengan produk tahan lama bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena material kayu multipleks bersifat tahan lama. Hubungan karakteristik teknis jenis kayu yaitu kayu multipleks dengan produk bermaterial kayu multipleks bernilai 9 karena produk inovasi menggunakan kayu multipleks sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat. Hubungan karakteristik teknis inovasi yaitu memiliki sekat dengan produk bermaterial kayu multipleks bernilai 3, yang artinya memiliki korelasi sedang karena penggunaan material kayu multipleks memungkinkan adanya inovasi sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi panjang dengan produk memiliki sekat bernilai 9 yang artinya korelasinya sangat kuat karena panjang produk rak sepatu akan mempengaruhi  panjang sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi lebar dengan produk memiliki sekat bernilai 9 karena lebar produk akan mempengaruhi lebar sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi tinggi  dengan produk memiliki sekat bernilai 9 karena tinggi produk akan mempengaruhi letak sekat.
Direction of Improvement adalah arah yang akan diberikan pada hubungan karakteristik teknis suatu produk dengan unsur yang akan dipakai pada produk tersebut yaitu produk referensi yang dijadikan acuan. Hubungan yang diberikan berupa simbol, apakah keatas (↑), kebawah (↓) maupun netral (O). Karakteristik material kayu pada unsur yang akan diwujudkan pada produk adalah kayu multipleks mempunyai simbol yang netral, hal ini mengartikan bahwa hubungan ini bersifat tetap atau tidak ada perubahan dari produk referensi. Karakteristik teknis dimensi yaitu berat, panjang, lebar dan tinggi mempunyai symbol keatas, hal ini mengartikan bahwa hubungan ini bersifat keatas atau lebih dari produk referensi. Karakteristik teknis inovasi yaitu memiliki laci mempunyai simbol keatas, hal ini mengartikan bahwa hubungan ini bersifat keatas atau lebih dari produk referensi.

How much adalah nilai yang merepresentasikan seberapa besar tingkat kesulitan perusahaan dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan dari karakteristik teknik pada produk tersebut. Karakteristik material kayu pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah kayu multipleks. Karakteristik dimensi panjang pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah berukuran 48 cm. Karakteristik dimensi lebar pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah berukuran 25 cm. Karakteristik dimensi tinggi pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah berukuran 48 cm. Karakteristik inovasi memiliki sekat pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah sekat.

Roof  atas merupakan komponen pada house of quality yang menerangkan tentang hubungan antara karakteristik teknis satu sama lain. Karakteristik teknis dimensi panjang, memiliki hubungan yang  kuat dengan dimensi lebar dan tinggi, karena dimensi panjang, lebar dan tinggi merupakan suatu kesatuan dimensi ukuran..

Roof samping adalah bagian yang menjelaskan tentang hubungan kebutuhan konsumen dengan satu sama lain. Produk bermaterial kuat memiliki hubungan yang sangat kuat dengan produk menggunakan material kayu multipleks, karena sifat material kayu multipleks kuat. Produk berbentuk kotak memiliki hubungan yang kuat dengan produk berukuran sedang, karena produk berbentuk kotak dengan berukuran sedang merupakan dimensi ukuran.
Costumer assessment adalah kebutuhan pelanggan pada produk yang akan dibuat dengan membandingkan produk inovasi dengan produk pesaing. Penilaian ditentukan dengan range 1-5, semakin besar angkanya maka semakin unggul produk tersebut terhadap kebutuhan pelanggan. Berdasarkan kebutuhan pelanggan total point pada produk inovasi yang diproduksi PT. Solid Jaya Abadi adalah 25 dengan produk pesaing yang diproduksi PT. Ranting Pohon adalah  21 point. Pada produk bermaterial kuat produk inovasi lebih unggul dari produk pesaing dengan nilai 4 dan 3 karena produk inovasi menggunakan kayu multipleks. Pada produk berbentuk kotak, produk inovasi lebih unggul dari produk pesaing dengan nilai 5 dan 3 karena produk inovasi memiliki bentuk yang lebih kotak disbanding produk pesaing. Pada produk berukuran sedang, produk inovasi memiliki nilai yang sama dengan produk pesaing yaitu 4 karena ukuran adalah hal yang bersifat subjektif. Pada produk memiliki fitur sekat, produk inovasi lebih unggul dari produk pesaing dengan nilai 4 dan 3 karena produk inovasi memiliki sekat. Pada produk tahan lama, produk inovasi memiliki
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil pengolahan QFD diperoleh atribut perancangan produk rak sepatu yang memiliki relative weight tertinggi adalah ukuran panjang lebar dan tinggi paling sesuai dengan desain produk rak sepatu, dengan nilai 108%. Hal ini dapat menjadi prioritas pertama pihak perusahaan sebagai acuan perbaikan rancangan produk  rak sepatu

DAFTAR PUSTAKA
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment:How to Make QFd Work for You. USA: Addison-Wesley Publishing Company.

Day, Ronald G. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin: ASQC Quality Press.