PERANCANGAN
DESAIN PRODUK RAK SEPATU DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
Halen
Rasdina
(33416161)
Jurusan
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Universitas
Gunadarma
Depok 2018
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
Email : halenrasdinaw@gmail.com
ABSTRAKSI
Berkembangnya dengan seiringnya
teknologi yang canggih menimbulkan persaingan bisnis yang sangat efektif,
menuntut perusahaan agar mampu menerapkan rencana strategis untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk dengan peningkatan kualitas,
performansi, dan pengurangan biaya serta waktu produksi. PT Solid Jaya Abadi
merupakan salah satu perusahaan manufaktur produk rak sepatu yang terus
berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang
berkualitas dan unggul dikalangan persaing. Permasalahan yang terjadi pada
perusahaan adalah adanya perancangan yang tidak sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen, sehingga perancangan diulang agar produk nyaman dan sesuai
sehingga menyebabkan waktu produksi yang lebih panjang dan biaya produksi yang
tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya
pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi produk rak sepatu dengan
menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang dihubungkan dengan karakteristik
teknis produk rak sepatu. Karakteristik teknis produk dengan nilai tertinggi
menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang
dihadapi PT Solid Jaya Abadi, sedangkan atribut kebutuhan konsumen dengan nilai
tertinggi merupakan hal-hal yang
harus
diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil pendekatan dengan
metode QFD menunjukan bahwa customer importance memiliki nilai dengan
masing-masing nilai bobot 4 yang artinya kriteria produk tersebut penting,
sedangkan dari 5 atribut kebutuhan konsumen yang memperoleh nilai relative weight tertinggi adalah
variabel pada panjang, lebar, tinggi untuk melihat kapasitas yang sesuai dengan
nilai relative weight 108.
1. PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi
yang canggih menuntut perusahaan agar dapat menerapkan rencana yang sesuai dan
strategis untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dalam pengembangan
produk dengan peningkatan kualitas, perfomansi, dan pengurangan biaya serta
waktu produksi. Pelanggan tidak hanya menuntut tingkat kualitas yang lebih
tinggi dalam produk baru, tetapi juga menuntut inovasi yang terbaru. Perusahaan
harus mampu melakukan kegiatan inovasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konseumen agar dapat dikatakan perusahaan yang berkompetitif. Perusahaan dapat
melakukan inovasi dengan menerapkan tools dan metode yang berkaitan dengan
upaya inovasi metode tersebut diharapkan untuk mengkomersialkan dam mencipatkan
produk inovasi yaitu dengan cara menggunakan metode QFD (Quality Function
Deployment)
QFD
adalah suatu metode untuk perencaan dan pengembangan produk yang terstruktur
yang memungkinan tim pengembangan untuk menentukan keinginan dan kebutuhan
pelanggan dengan jelas, dan kemudian mengevaluasi produk atau melayani dengan
kemampuan yang secara sistematik dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggan tersebut (Cohen,1995).
QFD
terbagi menjadi empat fase yang digunakann untuk menghubungkan kebutuhan
pelanggan dengan karakteristik teknis perancangan produk, dan kemudian
menerjemahkannya ke dalam karakteristik part, operasi manufaktur dan
karakteristik produksi. Alat perencaan utama dalam QFD yang digunakan yaitu
House of Quality. House of Quality menerjemahkan suara pelanggan ke dalam
persyaratan desain yang memenuhi target nilai tertentu dan meyesuaikan dengan
organisasi atau perusahaan yang akan merancang persyaratan desain tersebut (Sri
wahyuni, 2006).
Studi kasus pada penelitian ini
dilaksanakan pada pabrik pembuatan produk rak sepatu di PT.Solid Jaya Abadi di
Jawa Tengah. Penelitian dibuat karena perusahaan ingin meningkatkan kualitas
produk rak sepatu dengan perancangan desain produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya perancangan
ulang desain komponen produk rak sepatu sehingga menyebabkan waktu produksi
yang lebih panjang dan biaya produksi yang tinggi dengan hasil produksi bulanan
hanya sekitar 35% dari kapasitas produksi per unit. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam
proses produksi produk spring bed dengan menggunakan metode Quality Function Deployment
(QFD). Keinginan responden akan produk dihubungkan dengan karakteristik teknis
produk. Karakteristik teknis produk dengan nilai tertinggi menunjukkan bahwa
karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi PT.
Solid Jaya Abadi, sedangkan atribut kebutuhan konsumen dengan nilai tertinggi
merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Penelitian ini penting dilakukan untuk menemukan masalah yang terjadi dan
hal-hal yang dapat diperbaiki dalam perancangan desain produk rak sepatu di PT.
Solid Jaya Abadi.
2.
Metode Penelitian
2.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di PT. Solid Jaya Abadi yang
bergerak di bidang manufaktur memproduksi produk rak sepatu berada di Propinsi
Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2018 sampai dengan
Oktober 2018.
2.2. Objek Penelitian
Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan
sifat-sifat suatu objek tertentu. Penelitian ini juga merupakan action
reasearch untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada
perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula. Objek pada penelitian
ini adalah karakteristik (atribut-atribut) produk rak sepatu yang dibutuhkan
konsumen itu sendiri.
2.3.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ditentukan bedasarkan
literatur menurut buku Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich 2010)
Pengantar Perkayuan (Soerjanto Basar,1974), buku Strategies for Product Design
(John Wiley & Sons, 2008), dan buku Beds And Bedroom Furniture (Taunton
Press,1997) serta dari brochure produk rak sepatu yang menunjukkan tipetipe
konsumen dan kebutuhan konsumen, yaitu:
1. Pertimbangan utama bahan baku kayu
apa untuk rak sepatu
2. Terdapat fitur tambahan apa pada rak
sepatu
3. Berebntuk seperti apa produk rak
sepatu
4. Sifat material tahan lama apa yang
digunakan
5. Berukuran atau berkaoasitas berapa
2.4.
Metode Sampling
Populasi adalah keseluruhan
anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh
peneliti (Sukaria Sinulingga,2012). Ada tiga jenis konsumen yaitu konsumen
unit, konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal adalah orang
yang menerima output dari satu atau lebih proses internal (Johnson A,1995).
Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan bagian produksi produk rak
sepatu dari PT. Solid Jaya Abadi yang merupakan konsumen internal dengan total
berjumlah 30 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti.
Penelitian ini, menggunakan teknik total sampling atau complete numeration.
Total sampling adalah sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota
sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang
representatif (Jan Joker dan Bartjan Pennink, 2010). Jumlah responden yaitu
sebanyak 30 orang masih dalam jangkauan peneliti dan telah homogen dikarenakan
telah sesuai dengan tujuan penelitian.
2.5.
Instrumen dan Jumlah Sampel
Penelitian ini
menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan didasarkan pada
bentuknya ialah kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan
sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden
terhadap produk rak sepatu sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah
kuesioner dengan menggunakan skala likert. Jumlah sampel pada penelitian ini
adalah 30 orang.
2.6.Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Tahapan-tahapan dalam
menyusun matriks House of Quality (Cohen, 1995) yaitu:
1. Studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi
perusahaan, proses produksi, dan
informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode
pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya. Tujuannya agar
mempermudah didalam menyusun pertanyaan didalam kuesioner terbuka (Rosnani
Ginting, 2010).
2. Membangun matriks house of quality (HOQ) untuk
menerjemahkan kebutuhan responden ke dalam karakteristik teknis produk rak
sepatu.
3. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Pengolahan Hasil Kuesioner
Data
yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 30 responden yaitu karyawan
bagian produksi, diketahui bahwa terdapat 5 variabel produk rak sepatu yang
menjadi keinginan responden.
3.2.
Validitas dan Reliabilitas Data
Kuesioner yang telah disebar dan
dikumpulkan kembali, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya
sebelum pengolahan data lebih lanjut. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
seluruh variabel dinyatakan valid dan reliabel.
3.3.
Penentuan Customer Requirement
Identifikasi kebutuhan konsumen
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen terhadap produk rak sepatu.
Identifikasi kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner menghasilkan 5
daftar kebutuhan konsumen terhadap produk rak sepatu. Hasil identifikasi
kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 1.
No.
|
Pertanyaan
|
Jumlah
responden
|
1
|
Material rak sepatu kayu multipleks
|
19
|
2
|
Fitur tambahan rak sepatu berupa sekat
|
17
|
3
|
Bentuk rak
sepatu berbentuk kotak
|
23
|
4
|
Sifat bahan
rak sepatu kuat
|
26
|
5
|
Ukuran rak
sepatu yang sedang
|
16
|
Tabel 1 menunjukkan hasil penyebaran
kuesioner pada karyawan bagian produksi
PT. Solid Jaya Abadi Atribut yang dinilai berpengaruh signifikan terhadap
proses pembuatan produk rak sepatu, Kebutuhan responden yang diperoleh dari
kuesioner tersebut akan disesuaikan dengan karakteristik teknis produk.
3.4.
Penentuan Tingkat Kepentingan
Penentuan tingkat kepentingan konsumen
digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang
ada (RonaldG.Day.1993). Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel
kebutuhan konsumen diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup.
Nilai modus yang menjadi tingkat kepentingan diperoleh berdasarkan frekuensi
jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Berdasarkan
hasil rekapitulasi diketahui bahwa dari 5 variabel produk terdapat tiga
variabel yang dinilai “Sangat Setuju”, dua variabel yang dinilai “Setuju” dan
hanya satu variabel yang dinilai “Netral” oleh responden.
3.5. Matriks House Of Quality
Matriks House Of
Quality merupakan upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap kebutuhan pelanggan dan
Karakteristik teknis dari sebuah
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan dengan mengunakan software QFDDesigner 5.0. Berikut adalah
gambar matriks house of quality.
3.6.
Analisis House Of Quality
Analisis merupakan kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu
kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Berikut bagian-bagian
analisis di house of quality yang
meliputi kebutuhan pelanggan, karakteristik teknis, customer importance, direction of improvement, customer assessment, roof samping, roof atas, correlation between, how
much, organization difficulty, technical assessment, weighted importance.
Customers
needs atau voice of
customer merupakan kebutuhan dan keinginan pelanggan dari suatu produk
ataupun jasa. Customers importance adalah
nilai tingkat kepentingan dari customers
needs. PT Solid Jaya Abadi akan memproduksi rak sepatu, dimana untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, PT Solid Jaya Abadi menyebarkan
kuesioner kepada konsumen. Kebutuhan pelanggan pada produk rak sepatu PT Solid
Jaya Abadi terdiri dari tiga segi dimensi kualitas yaitu performance, durability dan feature.
Kebutuhan dari segi performance yaitu
produk bermaterial kuat, produk berbentuk persegi dan produk berkapasitas
sedang. Kebutuhan dari segi feature yaitu
produk memiliki fitur.
Technical
Characteristic adalah karakteristik teknik dari produk
yang disediakan oleh perusahaan, dalam hal ini adalah PT Solid Jaya Abadi yang
akan memproduksi rak sepatu. Karakteristik teknik dari produk rak sepatu PT
Solid Jaya Abadi terdiri dari segi jenis material, dimensi dan inovasi.
Karakteristik teknik dari segi material yaitu kayu multipleks. Karakteristik
teknik dari segi dimensi adalah panjang, lebar dan tinggi. Karakteristik teknik
dari segi inovasi adalah memiliki sekat.
Correlation
matrix between whats and hows berisi mengenai
keputusan tim kerja terhadap tingkat kekuatan hubungan masing-masing
elemen antara tanggapan teknik perusahaan dengan kebutuhan konsumen.
Tingkat hubungan antara keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya dengan menggunakan simbol yang
menunjukan korelasi sangat kuat, sedang ataupun lemah. Simbol lingkaran dengan
simbol bulat penuh didalamnya(ʘ) bernilai 9 yang menunjukan bahwa korelasi
sangat kuat , simbol lingkaran (Ο) bernilai 3 yang artinya korelasi sedang dan
simbol segitiga (˄) bernilai 1 yang artinya korelasi lemah. Hubungan pada
karakteristik teknis material kayu multipleks dengan produk bermaterial kuat
mempunyai korelasi kuat yaitu bernilai 9, hal ini mengartikan bahwa hubungan
tersebut sangat kuat karena kayu mutipleks merupakan material yang kuat.
Hubungan pada karakteristik teknis dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi
dengan produk berbentuk kotak bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang
sangat kuat karena dimensi panjang, lebar dan tinggi sangat menentukan bentuk
dari produk rak sepatu. Hubungan pada karakteristik teknis dimensi yaitu
panjang, lebar dan tinggi dengan produk berukuran sedang bernilai 9, yang
artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena dimensi panjang, lebar dan
tinggi akan menentukan hasil akhir ukuran produk rak sepatu. Hubungan
karakteristik teknis inovasi yaitu memiliki sekat dengan produk memiliki fitur
sekat bernilai 9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena produk
inovasi memiliki sekat seuai dengan kebutuhan konsumen. Hubungan karakteristik
teknis jenis material yaitu kayu multipleks dengan produk memiliki fitur sekat
bernilai 3, yang artinya memiliki korelasi yang sedang karena dengan
menggunakan material kayu multipleks memungkinkan produk memiliki fitur sekat.
Hubungan karakteristik teknis dimensi yaitu
panjang, lebar dan tinggi dengan produk memiliki fitur laci bernilai 3,
yang artinya memiliki korelasi yang sedang karena dengan dimensi ukuran yang
sesuai akan memungkinkan produk mempunyai fitur sekat. Hubungan karakteristik
teknis jenis material yaitu kayu multipleks dengan produk tahan lama bernilai
9, yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat karena material kayu
multipleks bersifat tahan lama. Hubungan karakteristik teknis jenis kayu yaitu
kayu multipleks dengan produk bermaterial kayu multipleks bernilai 9 karena
produk inovasi menggunakan kayu multipleks sesuai dengan kebutuhan pelanggan
yang artinya memiliki korelasi yang sangat kuat. Hubungan karakteristik teknis
inovasi yaitu memiliki sekat dengan produk bermaterial kayu multipleks bernilai
3, yang artinya memiliki korelasi sedang karena penggunaan material kayu multipleks
memungkinkan adanya inovasi sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi
panjang dengan produk memiliki sekat bernilai 9 yang artinya korelasinya sangat
kuat karena panjang produk rak sepatu akan mempengaruhi panjang sekat. Hubungan karakteristik teknis
dimensi lebar dengan produk memiliki sekat bernilai 9 karena lebar produk akan
mempengaruhi lebar sekat. Hubungan karakteristik teknis dimensi tinggi dengan produk memiliki sekat bernilai 9
karena tinggi produk akan mempengaruhi letak sekat.
Direction
of Improvement adalah arah yang akan diberikan pada
hubungan karakteristik teknis suatu produk dengan unsur yang akan dipakai pada
produk tersebut yaitu produk referensi yang dijadikan acuan. Hubungan yang
diberikan berupa simbol, apakah keatas (↑), kebawah (↓) maupun netral (O).
Karakteristik material kayu pada unsur yang akan diwujudkan pada produk adalah
kayu multipleks mempunyai simbol yang netral, hal ini mengartikan bahwa
hubungan ini bersifat tetap atau tidak ada perubahan dari produk referensi. Karakteristik
teknis dimensi yaitu berat, panjang, lebar dan tinggi mempunyai symbol keatas,
hal ini mengartikan bahwa hubungan ini bersifat keatas atau lebih dari produk
referensi. Karakteristik teknis inovasi yaitu memiliki laci mempunyai simbol
keatas, hal ini mengartikan bahwa hubungan ini bersifat keatas atau lebih dari
produk referensi.
How
much
adalah nilai yang merepresentasikan seberapa besar tingkat kesulitan perusahaan
dapat mewujudkan kebutuhan pelanggan dari karakteristik teknik pada produk tersebut.
Karakteristik material kayu pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk
adalah kayu multipleks. Karakteristik dimensi panjang pada unsur yang akan
diaplikasikan pada produk adalah berukuran 48 cm. Karakteristik dimensi lebar
pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk adalah berukuran 25 cm.
Karakteristik dimensi tinggi pada unsur yang akan diaplikasikan pada produk
adalah berukuran 48 cm. Karakteristik inovasi memiliki sekat pada unsur yang
akan diaplikasikan pada produk adalah sekat.
Roof
atas merupakan komponen
pada house of quality yang menerangkan tentang hubungan antara karakteristik
teknis satu sama lain. Karakteristik teknis dimensi panjang, memiliki hubungan
yang kuat dengan dimensi lebar dan tinggi,
karena dimensi panjang, lebar dan tinggi merupakan suatu kesatuan dimensi
ukuran..
Roof
samping
adalah bagian yang menjelaskan tentang hubungan kebutuhan konsumen dengan satu
sama lain. Produk bermaterial kuat memiliki hubungan yang sangat kuat dengan
produk menggunakan material kayu multipleks, karena sifat material kayu
multipleks kuat. Produk berbentuk kotak memiliki hubungan yang kuat dengan
produk berukuran sedang, karena produk berbentuk kotak dengan berukuran sedang
merupakan dimensi ukuran.
Costumer
assessment adalah kebutuhan pelanggan pada produk
yang akan dibuat dengan membandingkan produk inovasi dengan produk pesaing.
Penilaian ditentukan dengan range 1-5,
semakin besar angkanya maka semakin unggul produk tersebut terhadap kebutuhan
pelanggan. Berdasarkan kebutuhan pelanggan total point pada produk inovasi yang
diproduksi PT. Solid Jaya Abadi adalah 25 dengan produk pesaing yang diproduksi
PT. Ranting Pohon adalah 21 point. Pada
produk bermaterial kuat produk inovasi lebih unggul dari produk pesaing dengan
nilai 4 dan 3 karena produk inovasi menggunakan kayu multipleks. Pada produk
berbentuk kotak, produk inovasi lebih unggul dari produk pesaing dengan nilai 5
dan 3 karena produk inovasi memiliki bentuk yang lebih kotak disbanding produk
pesaing. Pada produk berukuran sedang, produk inovasi memiliki nilai yang sama
dengan produk pesaing yaitu 4 karena ukuran adalah hal yang bersifat subjektif.
Pada produk memiliki fitur sekat, produk inovasi lebih
unggul dari produk pesaing dengan nilai 4 dan 3 karena produk inovasi memiliki
sekat. Pada produk tahan lama, produk inovasi memiliki
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil pengolahan QFD
diperoleh atribut perancangan produk rak sepatu yang memiliki relative weight
tertinggi adalah ukuran panjang lebar dan tinggi paling sesuai dengan desain
produk rak sepatu, dengan nilai 108%. Hal ini dapat menjadi prioritas pertama
pihak perusahaan sebagai acuan perbaikan rancangan produk rak sepatu
DAFTAR
PUSTAKA
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode
Penelitian. Medan: USU Press.
Cohen, Lou. 1995. Quality Function
Deployment:How to Make QFd Work for You. USA: Addison-Wesley Publishing
Company.
Day, Ronald G. 1993. Quality Function
Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin: ASQC Quality Press.