Sunday, October 27, 2019

Standar Industri & Standar Teknik



Standar Industri Indonesia (SII) adalah standar mutu produk hasil industri Indonesia yang diterapkan atas dasar Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 210 tahun 1979 tentang Penetapan Kembali Standarisasi Industri, dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 130 tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan tanda - tanda SII.
SII disusun oleh Pusat Standarisasi Industri di bawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian, dan ditetapkan atas dasar konsensus Nasional. Dipandang dari segi penerapannya, ada dua jenis SII, yakni SII wajib dan SII suka rela. Sii wajib adalah standar mutu produk yang wajib diikuti produsen untuk beberapa jenis produk tertentu yang menyangkut keamanan dan keselamatan orang banyak, misalnya semen, besi beton, kabel,lampu, pelat baja, kaca lembaran,dll. Sedangkan SII sukarela adalah standar mutu produk yang dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan kepada produsen, SII suka rela meliputi berbagai produk makanan, minuman, tekstil, dan sebagainya.
Manfaat penerapan SII 1. Manfaat SII bagi produsen:
- Perencanaan dan pengembangan produk lebih mudah, terarah, dan efektif;
- Pengawasan mutu lebih mudah;
- Karena bahan baku juga standar, proses produksi lebih efisien;
- Mutu produk lebih terjamin dan terpercaya, sehingga lebih mudah memasarkannya ke dalam dan ke luar negeri.
2. Manfaat bagi konsumen
- Konsumen tahu dengan pasti mutu produk yang dibelinya;
- mempermudah konsumen membeli produk;
- Keamanan dan keselamatan pemakaian produk lebih terjamin.
3. Manfaat SII bagi pemerintah:
- mempermudah pengawasan atas produk - produk yang dihasilkan berbagai jenis industri.
- Usaha pembinaan industri ke kondisi usaha yang lebih sehat mudah dilaksanakan.
- mendorong peningkatan ekspor hasil industri.

Standar Teknik
Standar Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu. Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec).
Penggunaan Standar Teknik
Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Contoh dari standar teknik:
1.   Standar Nasional Indonesia (SNI)
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia). SNI adalahsatu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. SNI dirumuskan oleh PanitiaTeknis dan ditetapkan oleh BSN  Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu :
a.  Openess (keterbukaan)
Terbuka bagi agar semua stakehoder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI.
b.  Transparency (transparansi)
Transaparan agar semua stakehoder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya. Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan pengembangan SNI.
c.  Consensus and impartiality(konsensus dan tidak memihak)
Tidak memihak dan konsensus agar semua stakehoder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil.
d.  Effectiveness and relevance (Efektif dan relevan)
Efektif dan relecan agar dapat memfasilitas perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e.  Coherence
Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar nergara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan mempelancar perdangangan internasional.
f.  Development dimension (berdimensi pembangunan)
Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
(sumber Strategi BSN 2006-2009)
2. ASME (American Society of Mechanical Engineer)
 Merupakan organisasi non profit yang bergerak di bidang standarisasi teknik khususnya bidang     teknik mesin.  Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis.   ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui ASME Press,   menyelenggarakan konferensi bidang teknis dan mengadakan kursus pengembangan profesional   setiap tahun, dan mensponsori program pendidikan khususnya bidang teknik.
  Nilai-nilai inti meliputi :
  a.   Merangkul  integritas dan perilaku etis
  b.   Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
 c.    Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusia
 d.    Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik
 e.    Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik
 f.     Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahan
 g.    Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur

3.   ANSI (American National Standards Institute)
 ANSI memiliki kapasitas sebagai administrator dan koordinator sistem standarisasi di USA selama lebih dari 90 tahun. Berdiri sejak tahun 1918, didirikan oleh 5 kelompok engineering dan 3 badan pemerintahan, sebagai organisasi non profit yang didukung oleh organisasi pemerintah maupun sektor swasta. ANSI memperkenalkan penggunaan standar internasional baik untuk sektor bisnis, kebijakan teknis secara nasional dan internasional.

4.  TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association)
TEMA adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur.

5.  Japanese Industrial Standar (JIS)
 Menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standardisasi     dikoordinasikan oleh Komite Standar Industri Jepang dan dipublikasikan melalui Jepang Standards     Association.

No comments:

Post a Comment